Chapter 6 Break

1474 Kata
Chapter 6Break   Author "Mommy ... I’m home ...," teriak Sabrina sambil memeluk tubuh mommy tercintanya yang sedang asyik membaca majalah wanita. Mereka saling berpelukan dengan hangat, begitulah mereka saling menyayangi. Sabrina sangat beruntung terlahir di keluarga yang harmonis seperti kedua orang tuanya. Yah walaupun mereka berdua sibuk. Tapi bagi keduanya Sabrina adalah prioritas pertama. "Hi juga sayang, capek?" tanya Amalia Herlambang sang mommy, "gimana kuliah pertamanya? apa sudah ada petunjuk?" Mommy ama daddynya tahu alasan Sabrina pindah kuliah dari aussy ke sini buat mengungkap kejadian meninggalnya sepupu tersayangnya.. Awalnya daddynya kurang setuju Sabrina pindah kuliah tapi Sabrina meyakinkan mereka. Dan akhirnya mereka ikut mendukung walaupun mommynya agak kurang setuju kalo Sabrina pake menyamar. "Baik kok mom ... aku harap secepatnya aku bisa mengungkap apa sebenarnya yang terjadi sama Merry ... doa in ya mom," kata Sabrina sambil mengecup pipi sang mommy yang masih mulus belum ada kerutan yang berarti. "Pasti sayang," kata Amalia lembut sambil membelai rambut Sabrina yang dikepang dua. Dia  merasa rambut putrinya sedikit lengket, mungkin karena keringat. "Aku ke kamar dulu ya mom mau mandi, rasanya lengket apalagi tadi ada yang ngelempar telur, untung tadi bawa baju ganti,” ups Sabrina keceplosan. Saat sadar sudah keceplosan Sabrina langsung membekap mulutnya. Tapi percuma mommynya sudah menatapnya khawatir. "Ya ampun sayang, tuh kan ini yang bikin mommy gak setuju kamu pake nyamar segala," kata Amalia dengan nada cemasnya. Tuh  kan...nih mulut pake keceplosan lagi. Bikin orang tua cemas saja, rutuk Sabrina pada dirinya sendiri. "Gak Pa-Pa kok mom, Ana kan memang sengaja, biar Ana cepat mengungkap penyebab kematian Merry,” sahut Sabrina menenangkan. Memang Ana adalah panggilan sayang kedua orang tuanya. "Ya udah mandi sana," kata Amalia akhirnya, dia memang paling tidak bisa melarang putrinya berbuat baik meskipun itu kadang membuatnya terluka. Yang bisa dilakukannya hanya mengawasinya saja. Ah...untung enggak dibikin panjang urusannya, bisa enggak di ijinin nyamar nih kalo mommynya keberatan, batin Sabrina sambil mendesah lega. Sabrinapun masuk ke kamarnya yang ada dilantai dua dengan langkah riang setelah menghadiahi mommynya sebuah kecupan sayang. Amalia memandang putrinya yang berlalu dengan perasaan bangga. Sabrina memang seperti dirinya saat masih muda, selalu membantu teman yang dijahati. Apalagi yang sedang diselidiki Sabrina adalah tentang kematian Merry yang merupakan keponakannya. Amalia mendesah sambil berharap putrinya segera dapat mengungkap biang keladi kematian Merry. Sabrina memasuki kamar nya dengan langkah lelah. Hari ini terasa sangat panjang dan melelahkan baginya. Rasanya tak sabar untuk berendam air hangat dengan aroma vanila yang menjadi favoritnya. Tak menunggu lama Sabrina segera bergegas  masuk ke kamar mandi, mulai mengisi bath up dengan air hangat dan memasukkan sabun cair tentu saja dengan aroma Vanila, Sabrina mulai melepas pakaiannya dan masuk ke bath up setelah air hampir penuh dan suhunya sesuai dengan yang disukainya. "Ahh...rasanya nyaman,” desahnya merasa relaks setelah merasakan hangatnya air dan aroma vanila yang membuatnya relaks. Seakan semua penat dan rasa lelahnya ikut luruh dalam air dan busa sabun. Sabrina memejamkan mata meresapi kenyamanan yang didapatkannya. Anehnya ada bayangan seorang dengan netra hijau yang menatapnya penuh damba. Segera dihalaunya bayangan itu. Bayangan yang mengganggu ketenangan jiwanya dan kesehatan jantungnya. Apalagi mengingat status lelaki itu menguatkan hatinya untuk segera mengubur rasanya yang mulai tumbuh tanpa bisa dicegahnya. “Nathan,” gumamnya sebelum kesadaran nya kian menghilang. Sabrina terlelap dengan membawa kenangan akan pemilik mata hijau itu. Di tempat lain Suara desahan memenuhi apartemen mewah milik Anita. Ya dua sejoli itu dibuai nafsu. Saling  mengejar kenikmatan semu. Nathan dan Anita saling mengejar kenikmatan masing-masing. Desahan, erangan tak pernah berhenti keluar dari mulut mereka...saling menghisap... meraba...bahkan saat Nathan memasukkan juniornya ke v****a Anita membuat mereka semakin menggila. Nathan semakin cepat dan keras menghajar v****a Anita. Bunyi  penyatuan mereka mengiringi aktivitas mereka. Anita semakin menggila. "Oohhh baby aa ... kuuu ... mauu ... khee ... luuarr," Desah anita tubuhnya semakin melenting tidak terkendali seiring o*****e yang dirasakannya. "Yess baby kita bareeeng oh ... damn!" Crot Crot Crot Sperma Nathan tumpah diatas perut Anita. Nathan tidak suka memakai kondom tapi dia juga tidak mau mengambil resiko kalau wanita yang dimasukinya kemudian hari mengklaim punya anak darinya. Itu tidak akan terjadi. "Oh baby that's Amazing ... kamu memang luar biasa sayang," kata Anita dengan nafas yang terputus-putus karena aktivitasnya yang menguras tenaga, tanpa disadarinya Nathan mengeluarkan senyum iblisnya. Tanpa menjawab dia mengambil kembali pakaiannya dan segera mengenakannya tanpa perlu menjawab perkataan Anita yang secara tidak langsung memuji keperkasaannya. Dia sudah terbiasa membuat puas pasangannya. Bahkan kebanyakan mereka terkapar dengan senyum kepuasan di wajah mereka. "Kamu mau kemana beb ... kamu enggak nginep?" tanyanya heran, karena tidak biasanya Nathan langsung pergi usai percintaan mereka. Biasanya Nathan akan mengulang sesi pergumulan mereka sampai kelelahan dan tertidur. "Ini terakhir kalinya gue make lo Nit,” kata Nathan dengan nada datar. "Maksud kamu apa sih beb?” tanya Anita merasa tidak nyaman dengan nada bicara Nathan. Apa dia melakukan kesalahan? Batinnya resah. "Harusnya lo bersyukur gue mau kasih salam perpisahan seperti tadi, gue bisa aja langsung putusin lo,” kata Nathan dengan nada yang angkuh, dia memandang Anita dengan tatapan jijik yang kentara. Dia tidak percaya pernah berhubungan bahkan badannya bereaksi dengan tubuh menjijikkan di depannya itu. Memang benar kalau lelaki bisa saja melakukan hubungan badan walau dengan seorang p*****r sekalipun. Begitupun dengannya, dia tidak mencintai Anita tapi karena taruhannya dengan Bian dan Rico akhirnya mereka pacaran tanpa ada rasa cinta sedikitpun. Tapi sebagai lelaki dia tidak akan menolak jika Anita menggodanya. Maka dia akan menanggapinya. Enggak ada ceritanya ada kucing menolak ikan asin. Kecuali ikan asinnya ada formalinnya. Seperti wanita yang menjadi mantan kekasihnya kini. Hubungannya dengan Anita tergolong masih baru. Karena Nathan hanya penasaran saja padanya. Dan sudah lama sebenarnya ingin memutuskan Anita. Tapi karena Anita adalah anak dekan di kampusnya dia harus mencari alasan yang tepat untuk memutuskannya. Dan akhirnya dia mendapatkan alasan, dan itu karena kebodohan Anita sendiri. "Aku salah apa sih beb?" tanya Anita dengan wajah tidak mengertinya. Dia berusaha mencari tahu kesalahan apa yang dilakukannya sehingga Nathan begitu tega memutuskannya, padahal baru saja mereka memadu kasih dengan begitu dahsyat. "Lo masih gak sadar salah lo apa?” Bentak Nathan tidak suka, dia semakin muak saja dengan Anita. Bagaimana dia bisa melakukannya padahal mereka masih menjadi kekasih. Dasar jalang! Batin Nathan geram. "Kasih tahu beb, aku pasti berubah ... aku sayang banget sama kamu beb, please jangan putus ya beb,” rengek Anita sambil memeluk kaki Nathan, air matanya menetes.  Entah itu air mata sungguhan atau hanya pura-pura Nathan tidak peduli.  Segera ditepisnya tangan Anita yang memeluk kakinya sehingga tubuh Anita terjerembap di lantai. "Gue udah jijik ama jalang kayak lo ... gue udah pernah bilang sama lo kalau gue enggak bisa dibohongi,” kata Nathan kasar. "Maksud kamu apa sih ... ini pasti salah paham deh beb,” sahut Anita berusaha melunakkan hati Nathan. "Ini masih mau mengelak lo ... dasar jalang ... ini ada tanggal kejadiannya dan ini dua hari yang lalu," bentak Nathan sambil melempar Flash disc berisi rekaman perbuatan Anita yang terekam di CCTV. Setelah memberikan bukti Flash disc video percintaan Anita dan Gege di apartemen Anita sendiri dengan melemparkannya ke arah Anita tanpa perlu bersikap baik. "Dari banyak cewek yang gue pacari hanya lo yang paling b***h, bisa-bisanya lo ajak cowok lain datang ke apartemen lo setelah sesi percintaan kita. Masih  gatal punya lo? jangan pernah lo deketin gue lagi ... jijik gue ... gue udah sekuat tenaga gak muntah waktu tadi gue nyentuh lo ... kita putus,” ultimatum Nathan dengan  amarah yang tercetak jelas dari raut wajahnya, begitupun sorot mata hijau itu yang biasanya menatapnya jahil. Baru kali ini dia begitu merasa direndahkan harga dirinya oleh wanita yang mengaku sebagai kekasihnya. Dia geram saat mengetahui perselingkuhan Anita dengan Gaga. Sahabatnya sendiri. Dia tidak akan seterluka ini, harga dirinya jika dia bukan lagi kekasih Anita. Wanita itu mengkhianatinya disaat dia masih berstatus sebagai kekasihnya itu yang membuat Nathan geram. Usai berkata begitu Nathan langsung pergi dari apartemen Anita tanpa peduli Anita yang terus  memanggil dia dan memintanya untuk tidak pergi. Anita bener-bener kacau. Dia menjadi histeris dan hilang akal. Apa pun  barang yang dekat dengannya akan  langsung hancur dilempar olehnya dengan sembarangan. Apartemen Anita yang awalnya bersih jadi seperti kapal pecah tidak lagi berbentuk akibat amukan Anita. "Arghhh ... Gaga ini salah lo ... awas aja lo gue bikin mampus lo," pekiknya keras mengeluarkan segenap emosinya. Begitulah seorang yang picik dan egois. Bukannya menyesal dan memperbaiki diri. Namun mencari orang lain untuk dijadikan kambing hitam akan kesedihannya. Menjadikan Gaga sebagai tersangka akan kandasnya hubungan cintanya dengan lelaki yang sangat dicintainya. Nathan. Tanpa harus menyalahkan kebodohannya sendiri yang menerima kehadiran Gaga dan melayani nafsu lelaki yang begitu mencintainya itu. Anita berpikir kalau Nathan tidak akan mengetahui hubungan terlarangnya dengan Gaga, karena tidak mungkin gaga yang menceritakan hubungan mereka. Makanya dia menjadi kurang berhati-hati. Tapi bagaimana Nathan mengetahuinya? Apa ada yang mengatakannya pada Nathan? Dia akan mencari tahu siapa  yang nyinyir dan akan menghabisi orang itu.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN