"Kali ini pilihan mama harus kamu setujui, mau tidak mau. Ini udah hampir 5 tahun kamu menunggu wanita itu tapi tidak ada perubahan sama sekali." Omel wanita paruh itu pada putranya, ia lelah sudah 2 tahun lebih ia berusaha menjodohkan putranya tapi selalu ia tolak dengan alasan menunggu seorang perempuan dan bahkan tidak ia ketahui namanya.
Entah sudah berapa kali ia mencoba mendatangkan perempuan dengan beragam sikap serta penampilan tetapi semuanya mundur teratur hanya dengan satu alasan. Putranya tidak mau melirik mereka sama sekali.
"Ma… Aku sangat yakin akan bertemu dengan perempuan itu lagi, walaupun aku tidak tau namanya tapi aku masih ingat wajahnya," bela laki-laki berwajah tampan nan rupawan dengan pakaian kerjanya menatap mamanya dengan ekspresi frustasi, ia tidak akan melupakan perempuan yang membuatnya jatuh Cinta dalam pandangan pertama.
"Mama tidak mau dibantah, besok kamu akan ketemu sama dia, dan satu lagi dia wanita sholehah juga telah setuju dengan perjodohan ini. Mama harap kamu tidak mengecewakan mama." Ujarnya tegas menatap putranya dengan pengharapan yang besar,
"Tapi ma..."
"jangan membantah ibumu Frans, Papa telah bertemu dengan perempuan itu yang mama kamu maksud,dia sangat baik. Lupakan perempuan yg kamu tunggu itu,kehadirannya sangat tidak jelas sekali." Potong Papanya yang memang sejak tadi memperhatikan perbincangan anak dan istrinya,
Setelah mengatakan itu,ia memilih masuk kedalam ruang kerjanya membiarkan istrinya yang mengambil alih. Ia sangat percaya dengan apa yang istrinya pilihkan untuk putranya itu.
Menatap putranya,"mama harap kamu tidak mengecewakan kami,Frans." setelah mengucapkan itu ia berdiri menuju kamarnya meninggalkan putranya sendiri.
Daripada terus berdebat dengan anak pertamanya,ia memilih masuk kedalam kamarnya. Mengistirahatkan pikirannya yang terlalu Lelah memikirkan masa sepan putranya. Sudah bertahun-tahun menunggu seseorang padahal kenal saja tidak.
"Aku harus apa?" gerutu Frans,mengacak rambutnya frustasi padahal ia sangat berharap perempuan yg ia temui 5 tahun lalu akan bertemu kembali dengannya dan perempuan itulah yang akan menjadi tulang rusuknya,masa depannya.
Selama ini, setiap perempuan yang datang dengan alasan disuruh oleh ibu tersayangnya selalu tidak Frans pedulikan,bukan karena tidak menghargai usaha ibunya akan tetapi ada wajah Indah tak mau menghilang dalam fikirannya.
Selalu saja tergiang dan hatinya percaya perempuan itulah yang akan menjadi istrinya suatu hari nanti.
Wajahnya begitu memukau, sangat menenangkan saat dipandang walaupun hanya berbekal wajahnya bukan berarti Frans harus langsung menyerah bukan?
Memang masih tidak ada kejelasan untuknya,apalagi seseorang yang sangat Frans kagumi itu tidak mengenalnya sama sekali. Bisa saja perempuan yang sangat Frans inginkan telah menikah dengan laki-laki lain atau bahkan sudah mempunyai anak? Ya,pemikiran semacam itu terkadang datang tiba-tiba.
Tetapi, hati dan logikanya selalu mendukungnya menunggu sesuatu yang nyatanya 5% untuk ia miliki.
Buntu.
Saat ibunya sudah memutuskan sesuatu maka haruskah ia melupakan wajah menawan itu? Tidak lagi mengingikannya apalagi berusaha menemukannya lagi disuatu tempat. Frans harus bisa menuruti keinginan kedua orangtuanya apalagi papanya setuju dengan perjodohan mendadak ini.
Frans bisa saja menolaknya tapu selama ini Frans selalu dibebaskan,orangtuanya jarang memberinya Batasan,lalu bagaimana mungkin Frans menolaknya?
Kakinya melangkah menjauh dari kediaman orang tuanya, ia harus memikirkan ini dengan sangat matang dan tidak boleh asal menerimanya,ini memang permintaan kedua orangtuanya tetapi yang menjalaninya adalah Frans,yang menikah dengan perempuan misterius itu adalah Frans,yang serumah dengannya adalah Frans.
Maka dari itu,ia membutuhkan waktu walaupun Frans tau akan sangat sulit menolaknya tanpa alasan yang masuk akal,kecuali Frans membawa perempuan yang diincarnya sejak dulu. Opini terakhir itu sangat mustahil Frans wujudkan.
"Frans!"
Langkahnya terhenti dan menemukan malaikat tanpa sayapnya sedang berdiri di ambang pintu menatapnya dengan tatapan itu lagi,pengharapan yang begitu besar.
Tangan Frans yang tadinya ingin membuka pintu mobil terhenti dan melangkah kembali menuju mamanya berdiri.
"Ada apa ma? Mama berubah fikiran ingin menghentikan perjodohan ini atau bagaimana?" tanyanya tepat setelah berdiri dihadapan perempuan berumur setengah abad itu.
"Mama tetap kukuh atas perjodohan ini dia adalah perempuan sangat sempurna dimata mama walaupun nyatanya tidak ada perempuan sempurna didunia. Mama hanya ingin mengatakan besok kalian akan bertemu di kafe dan jangan menolak Frans! Kalian harus saling kenal Bukan sebelum menikah? Besok mama tunggu disana. Jangan memakai alasan yang sudah mama hafal." Mirani, mama Frans menepuk pundak anaknya dua kali sebelum masuk kembali kedalam kediamannya.
Sedang laki-laki yang masih berstelan jas rapi itu masih sedikit tertegun atas ucapan Mirani,mama kandungnya.
"Siapa sebenarnya perempuan itu?" gumamnya sambari masuk kedalam mobilnya dan melaju pergi.