Ellen duduk di meja kerjanya, kepalanya pusing memikirkan ide marketing untuk beberapa cabang yang sedang menurun penjualannya. Tapi Ellen merasa tertantang karena ia tak ingin makan gaji buta, dengan gaji cukup besar ia harus berkontribusi pada perusahaan yang menaunginya. Ellen berniat membeli kopi di kantin kantor agar otaknya sedikit relax, ia kemudian berdiri dan keluar dari ruangannya. Ellen melewati meja Arin dan melihat wajah Arin sangat pucat, keringat dingin mengalir di pelipisnya membuat Ellen menghentikan langkahnya. Rin, are you okay?” tanya Ellen khawatir. “Aku tidak apa apa,” jawab Arin tapi dengan menahan sakit. “Aku rasa sebaliknya, kalau kamu sakit, pulang saja istirahat,” ucap Ellen. “Tidak, tidak apa apa, mungkin aku hanya butuh minuman hangat,” jawab Arin.