Adys mendongak menatap mata Adyt, mencari kejujuran. "Aku nggak bohong, Sayang, percaya sama aku ya," bujuk Adyt. "Awas kalau bohong, akan kubuat jadi rempeyek pecel nanti!" ancam Adys dengan mata melotot galak Ingin sekali Adyt tertawa mendengar ancaman Adys, tapi ditahannya, takut Adys marah. Kalau marah, yang ada tidak jadi perang di atas ranjang, malah perang mulut. Adyt melepas tangan Adys, dari pegangan tangannya, saat sudah yakin Adys tidak akan berontak lagi. Tapi posisi mereka masih saling berdiri mepet di dekat pintu. "Makanya supaya kita tidak saling salah paham, kita jujur saja ya, kalau kita sudah menikah," bujuk Adyt. "Nggak mau, aku takut!" Kepala Adys menggeleng dengan kuat. Wajahnya cemberut. "Nggak usah takut." Adyt mengecup pipi Adys sekilas. "Beri aku waktu untu