"Masuk yuk, Bang," ajak Risma kepada Riswan. "Neng memang bawa kunci rumahnya?" "Bawa Bang, dari rumah, kan memang niatnya tadi kepengen mampir ke rumah ini. Eneng kangen Bang dengan rumah ini." Risma menatap dalam dari depan halaman, melangkah maju dan mulai membuka pintu rumah. "Bertahun-tahun kita menghabiskan waktu di rumah ini Bang," gumam Risma, tidak butuh jawaban, tetapi Riswan bisa mendengarkan. Risma mulai melangkah masuk, diikuti oleh Riswan. Matanya memandang ke sekeliling rumah, sudah mulai berkaca-kaca dia. Semua kenangan seolah-olah melintas kembali di pikirannya, dari saat mengawali berumah tangga, sampai memiliki Yuli, kemudian disusul Neti. Susah senang mereka alami dan lewati bersama. Riswan merengkuh dan memeluk bahu istrinya, mencium jilbab sang istri tercinta. Di