Mursan memilih tempat di sudut restoran, dengan pengunjung yang tidak terlalu ramai. Memesan makanan untuk mereka berdua. Sedikitpun Mursan tidak menyangka jika bisa mengajak Samsiah untuk pergi bersama. Sembari menunggu pesanan datang, Mursan mengajak Samsiah untuk berbincang. "Akang senang loh, bisa makan berdua dengan Iyah." Samsiah yang mendengar berpura-pura tersipu dan senang mendengar ucapan Mursan, lalu berucap pelan. "Iyah juga senang bisa pergi berdua dengan Kang Mursan," jawabnya. Lalu menunduk dan memainkan jemarinya. Tatapan Mursan semakin berbinar-binar. Mulai memberanikan diri menggenggam tangan Samsiah, dan perempuan yang baru saja ditinggal mati suaminya itu membiarkan. "Akang sudah sedari dahulu senang dengan Iyah?" terangnya, menatap tajam. Nafsu sudah membakarnya.