Satu tangan mencengkram bahu Samsiah, tangan yang satunya lagi digunakan untuk menutup mulut Samsiah, agar tidak bergerak, tidak berteriak, lalu menyeret janda muda tersebut ke balik pohon rambutan berukuran besar guna bersembunyi. Lantas membisikkan suara agar Samsiah jangan bersuara. Pintu dapur rumah Rohani terbuka lebar, sehingga ada keluar cahaya dari dalam rumah menerangi keadaan malam yang tadinya terlihat sangat gelap. "Nggak ada siapa-siapa, Buk." Terdengar suara Mursan, saat dua sosok manusia keluar dari pintu belakang tersebut. "Mataku belum buta, jelas-jelas tadi aku lihat seperti Samsiah yang sedang mengintip kamar kita." Rohani menjawab. Dadanya naik turun, menahan emosi yang terpendam. Seandainya saat itu tidak ada pak kades dan warga desa, sudah dia habisi Samsiah. Teta