48. Mengurus Pemakaman

1573 Kata

Kendaraan yang membawa Bude Ajeng baru saja sampai di depan rumah induk. Rumah yang terlihat sepi dan senyap karena lumayan lama tidak ditempati, dari semenjak Juragan Hasyim menjalani pengobatan di rumah sakit. Mereka segera berbagi tugas, sang sopir pribadi Risma yang bernama Firman segera menemui kepala desa, sementara Bude Ajeng menemui salah satu anak Juragan Hasyim, dan satu orang pekerja yang lainnya merapihkan rumah milik keluarga besar Risma. Bude Ajeng segera ke rumah Samsiah, yang terletak di samping rumah induk berjarak hanya 10 meter, pintu rumah sedang dalam keadaan terkunci dari dalam. "Assalamualaikum," ucap Bude Ajeng, sembari mengetuk-ngetuk pintu rumah. Tidak terdengar jawaban. Kembali Bude Ajeng mengucap salam berulang-ulang, tangannya terus saja mengetuk pintu. Teta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN