Setelah tujuh hari tahlilan kematian Juragan Hasyim, Emak kembali tinggal di rumah Risma. Sementara, Kang Darman bersama keluarga kembali pulang ke Jakarta, selepas tiga hari wafatnya Juragan Hasyim. Rumah besar itu kembali dibiarkan kosong tak berpenghuni. Siang yang redup, karena matahari terhalang awan gelap, tiga orang berwajah sangar datang menyambangi rumah besar milik almarhum Juragan Hasyim. Orang-orang suruhan dari istri rentenir Kardi yang sudah mati dibunuh oleh Tohir. Dengan gaya yang arogan, salah seorang dari mereka berteriak-teriak tepat di depan rumah besar tersebut, sembari mengetuk-ngetuk pintu dengan sangat keras. "Amran! Amran!" berkali-kali nama Amran yang mereka panggil, karena tanpa mereka tahu jika Amran tidak bertempat tinggal di situ. "Amran! Keluar Amran!" ti