Duta sengaja mengajak Mika ke toko buku langganannya sewaktu masih sekolah dulu, toko milik seorang lelaki tua keturunan Tiongkok yang ternyata masih mengingat Duta hingga saat ini.
Duta melepaskan Mika di sekitar rak buku anak-anak, membebaskan Mika memilih buku sesuka hati. Sementara Duta hanya mengawasinya dari belakang.
Duta tak tahu pasti bagaimana kehidupan Sadin dan Mika selama ini hingga tampak begitu menyedihkan di matanya. Beberapa bulan lagi Mika akan masuk sekolah dasar, tapi gadis cilik itu masih belum bisa membaca. Yang paling menyedihkan adalah ketika Duta mengetahui Mika tak memiliki buku apapun, kecuali buku yang diberikan dari sekolahnya. Uang, jika semua alasan berpusat pada satu benda ajaib itu, harusnya Duta tak perlu heran apapun lagi.
Hanya dalam belasan menit saj
