Gressa yang berbaring di atas ranjang, dengan keadaan tidak ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Mata Gressa terpejam, ia harrus merelakan keperawanannya pada Steven— suaminya yang sudah menikahinya tadi pagi. “Kenapa menutup mata sayang? Kau harus menikmati sayang, bagaimana aku menyentuh dirimu, membuat kau terbuai dengan sentuhan yang aku lakukan padamu sayang.” Steven berucap perlahan mulai memasukkan miliknya ke dalam milik Gressa. Gressa meringis merasakan benda asing yang masuk ke dalam miliknya. Gressa semakin menggigit bibir, air mata Gressa mengalir dan tuubuhnya tersentak ketika merasakan sakit yang begitu dalam ketika Steven sudah memasukan sepenuhnya miliknya ke dalam milik Gessa. Steven menatap pada darah perawan milik Gressa. “Ternyata memang benar, kau masih