Langkah kaki Gressa begitu terasa berat sekali masuk ke dalam kamar. Matanya menatap sekeliling kamar yang ditempati oleh dirinya bermalam pertama dengan Steven. Gressa menelan salivanya kasar. Lalu menggeleng pelan, tidak mau melakukan itu dengan Steven tanpa ada rasa cinta. Gressa masih memimpikan ada rasa cinta saat dirinya melakukan dengan lelaki yang menikahinya. Tubuh Gressa terasa lemah dan perlahan mulai membuka gaun pengantinnya. “Kau kesusahan cantik?” Gressa menegang mendengar pertanyaan Steven, yang sudah berdiri di belakangnya. Perlahan menurunkan resleting gaun Gressa. Gaun yang dipakai oleh Gressa terjatuh ke bawah. Membuat Steven yang melihat itu tersenyum sinis. Mata lelaki itu melihat pada punggung Gressa yang begitu mulus dan menggoda sekali. Steven mengusap punggu