Pagi tiba, seperti biasa Arum berbelanja ke abang penjual sayur yang setiap hari melintas di rumahnya,ia biasa membeli kebutuhan makan sehari-hari keluarganya di sana. Hampir setiap pagi setiap hari.
Arum memilih beberapa sayuran dan lauk pauk serta bumbu-bumbu yang dibutuhkan di dapurnya. Setelah selesai ia bermaksud langsung membayar karena ia tidak ingin terlibat ghibah para tetangga yang selau saja ada hal dan menu baru untuk di ulas saat berbelanja.
Arum tidak ingin terjebak dosa, lagi pula Bagas seringkali marah dan menegurnya bila ia berlama-lama di sana. Ia membayar beberapa belanjaanya dan ingin segera pergi. Namun abang penjual payung ternyata melayani pembeli yang lain hingga ia harus menunggu.
“Mbak Win, bagaimana suaminya ?” Tanya bu RT pada mbak Win tetangga yang rumahnya
