BAB 15

1215 Kata

Inilah aku, yang selalu hidup dengan luka, sembuh dengan rasa, bernapas dalam diam, dan tidur dalam bungkam. *** "TANTE, bang Gito belum bangun, ya?" Jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi, saat ini—sejak setengah jam yang lalu, Gina sudah berada di rumah keluarga Huda. Gadis itu duduk di sofa, menemani Farah yang tengah memisahkan kulit dan daging buah mangga. "Belum tuh, palingan sejam lagi baru bangun," jawab Farah tanpa mengindahkan tatapan sama sekali dari buah yang sedang ia kupas. Gadis yang sekarang tengah memakai pakaian feminim, hanya menjawab dengan anggukan kepala singkat. Keberadaannya di sini adalah untuk menagih janji Gito yang kemarin sudah bersedia mengajari dirinya untuk mengukus batu yang katanya bermanfaat untuk menambah lemak pada tubuh. Gina mendesaah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN