Aku sadar, jika kemunculanku ini memang tidak pernah di harapkan olehmu *** KORIDOR sekolah yang cukup sesak karena tanda berakhirnya pelajaran pada hari ini sudah usai, kini menjadi ajang balap lari yang Gito lakukan secara mendadak. Dengan tas yang sudah bersandar dengan nyaman di pundaknya, Gito mempercepat langkah kakinya. Air mukanya sangat serius, bahkan bulir cairan dingin mulai menetes dari pelipisnya. Gito celingukan saat tungkai kakinya berhenti tepat di pinggir parkiran sekolah. Peluhnya yang sudah menumpuk di sekitar wajahnya segera ia usap menggunakan punggung tangannya. Pandangannya terus meneliti tempat itu, sesekali menyipitkan matanya guna mempertajam penglihatannya. Decakan kasar lolos dari bibirnya setelah beberapa detik ia berkacak pinggang. Parkiran masih ramai, j
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari