Secangkir teh hangat tersaji di kala senja menjelma menjadi sinar keemasan. Dua insan tengah duduk bercengkrama merajut kata. Namun, keadaan sudah terlanjur membuat mereka menjadi canggung. Jika saja di dalam kisah ini tidak ada ambisi, maka hubungan tak akan pernah terasa menjadi basi. Kini, saat benalu telah lekang besama waktu, mampukah mereka memulai semua dari awal? “Bagaimana dengan pekerjaanmu?” Seharusnya begitu bukan, sebuah tanya dari seorang istri kepada suami. Aroma teh melati dan roti bakar masih sangat cocok untuk sore dengan suasana angin dingin. Perlahan Danika mulai menggigit roti bakar di hadapannya. Lalu, nampak sebuah senyum mengembang dari bibir berwarna orange. Ellena begitu pas memadukan penampilan dari baju dan riasan di wajah. "Aku hampir lupa kalau kita pernah