“Jika aku bertahan, apakah semuanya akan baik-baik saja? Zean hanya menginginkan anak ini. Bagaimana jika setelah anak ini lahir, Zean justru memisahkannya dariku?” Episode 15 : Pergi *** Zean keluar dari kamar dengan tergesa setelah yakin Melia sudah tidur. Fokusnya tertuju pada layar ponsel yang ia tahan menggunakan kedua tangan. Hampir semua pemberitahuan di ponsel pribadinya berasal dari Fanny. Baik deretan pesan, maupun panggilan tak terjawab. Fanny: Zean, hari ini anter aku ke Kafe Starbuck, ya. Aku ada janji dengan sponsor di sana. Terus, habis itu kita ke mal buat beli tas sama sepatu. Lagi ada promo, sementara tas dan sepatu milikku sudah kurang bagus. Fanny: Zean, kamu di mana, sih? Aku sudah ditunggu. Nanti bisa telat! Cepat! Zean terkesiap tatkala kedua tangan Pristine m