“Jadi, kemana kita hari ini ?" tanya Kasih antusias sambil mengenakan sabuk pengamannya. Hari ini Gamal menjemputnya, berjanji akan mengajak ke suatu tempat yang menyenangkan. Sebenarnya Kasih sempat menolak, mengingat pertemuan terakhirnya bersama Gamal yang mungkin akan membuat keduanya menjadi tak nyaman. Tapi Gamal tidak membahas apapun soal pertemuan terakhir mereka, bahkan dia sempat merengek ke Kasih karena akan segera kembali ke luar negeri untuk melanjutkan studinya. Mengancam kalau dia akan menghantui Kasih setiap hari seperti arwah penasaran jika ajakannya ditolak. Begitulah akhirnya Kasih bisa bersedia ikut dengan Gamal. Sudah satu jam lebih perjalanan tapi Kasih dan Gamal masih belum sampai ke tujuan. "Kita kemana sih Gam?" Kasih bertanya mulai bosan. Tangannya bergerak t