19. (Bab Delapan Belas)

1440 Kata

                                Selamat membaca para barisan pembaca yang sedang mengenang mantannya mungkin wkwkw.                                          ***                             Kayaknya benar, kita itu harus menetapkan dan berharap kepada Tuhan maha Esa saja, jangan menaruh harapan kepada manusia, apalagi kepada mantan.                                           ***             Juli datang lebih cepat dari biasanya, membuat Ana yang tengah belajar dengan Gita di ruang tamu langsung memeluk Ibunya yang masuk lewat pintu depan itu.             "Mami!!!" teriaknya riang.             Juli melepaskan buah tangannya lalu membalas pelukan Ana. "Bagaimana harimu?" Tanya Juli lalu berjalan beriringan dengan Ana menuju sofa di mana Gita masih duduk dan memandang anak dan Ibu itu.  

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN