“Udah puas berantemnya?” Setelah membereskan kekacauan dan memastikan kondisi di luar sudah kondusif, Elisha masuk ke dalam kamar yang ditempati mereka berdua. Elisha bahkan tidak kaget saat melihat isi bantal berhamburan ke luar dan benda-benda berserakan. Rahma dan Vara duduk saling membelakangi, dengan posisi terjauh yang bisa mereka jangkau. Elisha memang sengaja mengunci mereka berdua agar tidak membuat keributan di luar. Demi Tuhan, Elisha tidak sedang mengasuh dua bocah toddler! Baik Vara maupun Rahma, tidak ada yang menjawab. Sekarang, tugas Elisha yang menjadi penengah di antara mereka berdua. “Gue nggak akan mihak salah satu di antara kalian. Gue akan menyampaikan pendapat gue sebagai pengamat.” Elisha memulai, dengan nada tenang dan dewasa. Dia kemudian menatap Vara. “Vara,