Gala bertindak layaknya pacar yang baik dengan menjemput Elisha di pagi hari. Dia bahkan masih sempat bercengkerama dengan Ibu dan Prabu. Akrab sekali seolah mereka adalah kawan lama. Tadinya Gala menawarkan untuk mengantar Prabu ke sekolah juga, tetapi Prabu menolak dan memilih berangkat dengan motor bebeknya. Prabu bilang, dia tidak mau mengganggu kencan mereka berdua. Mendengar itu, Elisha hanya bisa memutar bola mata. “Aku suka banget sama keluarga kamu,” kata Gala, ketika Elisha sudah duduk di sampingnya. “Mereka nganggep aku kayak menantu mereka sendiri.” Cowok itu melirik Elisha dan mengulas senyum jail. “Aku bukan cowok pertama yang kamu kenalin ke keluarga sebagai pacar kan?” Gerakan Elisha yang hendak memasang seat belt seketika terhenti. Dia menatap Gala tajam. “Kapan gue per