Vyra dan Brandon tampak pucat pasi saat mereka masung-masing meminum satu cawan teh herbal yang dibuat oleh Reina secara khusus. Jika keduanya tanpak begitu tersiksa dengan apa yang kini memenuhi perut mereka, maka Reina berbeda. Ia tampak memasang senyum manis dan menatap kedua bawahannya dengan netra hijau bening yang terlihat begitu indah. Meskipun tatapan yang diberikan oleh Reina sama sekali tidak membawa jejak ancaman atau peringatan, tetapi Vyra dan Brandon paham jika saat ini Reina tengah memberikan peringatan pada keduanya untuk berhati-hati dalam memberikan informasi apa pun mengenai dirinya pada Archard. Sebenarnya, Vyra dan Brandon tidak memberikan informasi yang mcam-macam. Hanya berkaitan dengan keseharian Reina dan apa saja yang Reina sukai serta sebaliknya. Namun, Reina tidak boleh membuat Vyra dan Brandon terbiasa dengan hal itu.
Jika keduanya terbiasa membuka informasi mengenai dirinya pada Archard dan meletakkan kepercayaan mereka sepenuhnya pada pria itu, kemungkinan besar di masa depan nanti keduanya akan melakukan kesalahan yang fatal dengan membuka informasi yang sama sekali tidak boleh keduanya buka. Lagi pula, hukuman yang diberikan oleh Reina ini sama sekali tidak akan melukai fisik atau mentai Vyra dan Brandon. Ini malah akan membuat keduanya semakin sehat karena seduhan herbal yang memang rasanya sangat tidak enak dan membuat keduanya tidak ingin meminumnya. Reina bahkan kali ini dengan sengaja tidak memberikan gula-gula dan air minum untuk menghilangkan rasa mengerikan yang memenuhi lidah dan mulut keduanya.
“Aku akan menghadiri pesta di istana,” ucap Reina membuat Vyra dan Brandon membulatkan mata mereka.
“A, Apa? Apa Nona serius?” tanya keduanya bersamaan. Seakan-akan tidak percaya dengan pendengaran mereka.
“Memangnya aku terlihat seperti tengah bermain-main saat ini?” tanya balik Reina sembari beranjak dari meja kerjanya yang berada di sebuah ruangan kediaman Baron Heloise yang memang dikhususkan sebagai ruangan kerja milik Reina.
Reina kemudian duduk di sofa dan berkata, “Duduklah.”
Vyra dan Brandon pun duduk di seberang Reina dan meminta penjelasan lebih lanjut dari apa yang barusan dikatakan oleh Reina. “Archie—ah, maksudku, Archard memintaku untuk menjadi pasangannya saat menghadiri pesta,” jelas Reina.
Vyra dan Brandon saling bertatapan. Keduanya jelas merasa sangat cemas. “Apa Nona akan baik-baik saja?” tanya Vyra.
“Memangnya apa yang bisa membuatku tidak baik-baik saja?” tanya bali Reina membuat Brandon menghela napas panjang.
“Nona pasti memiliki peluang yang sangat besar untuk bertemu dengan Yang Mulia Kaisar, jika datang sebagai pendamping Tuan Duke Baxter. Apa Nona yakin dengan hal itu?” tanya Brandon.
Hal yang membuat Brandon dan Vyra cemas memang pertemuan Reina dengan Kaisar. Keduanya tahu masa lalu Reina dengan baik, dan Kaisar adalah sosok yang seharusnya tidak Reina temui dalam waktu yang dekat. Karena jujur saja, Kaisar adalah sosok yang akan memantik semua emosi yang sudah sangat baik Reina simpan di dalam sudut hatinya. Sayangnya, keduanya tidak tahu, jika momen pertemuan pertama Reina dan kaisar yang mereka takutkan sudah terjadi sebelumnya. Reina tersenyum tipis. Ia hampir lupa menceritakan apa yang terjadi di hutan pada kedua bawahannya ini. Jadi, wajar saja keduanya merasa sangat cemas. Reina pun berkata, “Aku yakin. Toh, itu bukan pertemuan pertamaku dengannya. Sebelumnya, aku sudah pernah bertemu dengan orang itu.”
Sontak saja, hal itu membuat Vyra dan Brandon terkejut. Keduanya memang baru mendengar hal ini, dan sangat wajar merasa terkejut. Lalu tiba-tiba Vyra bisa menebak. “Apa mungkin Nona bertemu dengannya di hutan saat mencari herbal liar? Itu mungkin yang menjadi penyebab Nona mengalami mimpi buruk parah hingga tidak bisa tidur berhari-hari,” ucap Vyra merasa cemas.
“Tidak perlu cemas. Aku hanya mimpi buruk, mimpi buruk tidak akan membuatku mati,” ucap Reina sambil lalu.
“Tapi kami tau, jika mimpi buruk itu tidak membuat Nona baik-baik saja. Semua itu menyiksa Nona. Di pesta nanti, kemungkinan besar Nona harus berinteraksi cukup lama dengan orang itu, apa Nona bisa mengendalikan emosi Nona? Kami merasa cemas. Jika Nona melakukan kesalahan sedikit saja, maka semua rencana Nona selama bertahun-tahun akan sirna begitu saja.” Brandon benra-benar tidak ingin melepaskan sang nona untuk pergi begitu saja ke kandang ulah berbisa itu. Di sana, semua orang bahkan patung saja bisa menjadi musuh. Tidak ada tempat aman di dalam istana, termasuk sarang semut sekali pun.
“Ini sudah saatnya aku memulai untuk menjalankan rencanaku yang sesungguhnya. Kalian tidak perlu khawatir. Aku sudah berlatih mengendalikan emosiku selama ini. Meskipun aku tidak bisa mengendalikan mimpi yang menghampiri tidurku, tetapi aku bisa mengendalikan diriku saat berhadapan dengannya,” ucap Reina berusaha untuk membuat kedua bawahannya mengerti dan percaya dengan kondisinya saat ini.
Vyra dan Brandon pun termenung. Sejak lama, ini adalah hal yang sudah diharapkan oleh Reina. Jadi, Vyra dan Brandon tidak bisa melarang Reina untuk mengambil langkah maju mendekati apa yang sudah ia targetkan. Pada akhirnya, Vyra dan Brandon menghela napas. “Kalau begitu, kita harus bersiap. Meskipun Nona akan menghadiri pesta nanti malam, persiapan seorang gadis bangsawan itu cukup lama. Apa lagi, Nona akn menghadiri pesta di sitana,” ucap Vyra lalu bangkit dari duduknya. Setidaknya, Vyra harus mencari gaun yang cocok dikenakan oleh Reina untuk menghadiri pesta nanti. Meskipun Reina akan tampak menakjubkan saat menggunakan gaun apa pun, tetapi tetap saja. Vyra harus memastikan jika tidak ada celah dalam penampilan Reina nanti malam. Namun, begitu Vyra bangkit, ada seorang pelayan yang mengetuk pintu ruang kerja Reina.
Reina mempersilakan pelayan itu untuk masuk ke dalam ruangannya. Ternyata, pelayan itu membawa tiga buat kotak yang ukurannya berbeda-beda. Pelayan itu menyerahkan kotak terebut pada Brandon yang memang memintanya. “Semua ini adalah kiriman dari kediaman Duke Baxter, Nona,” ucap sang pelayan yang memang menerima hadiah tersebut dari utusan yang dikirim oleh Archard.
Reina mengangguk. “Kau bisa pergi,” ucap Reina, lalu pelayan itu membungkuk sebelum melenggang pergi. Brandon pu1n meletakkan ketiga kotak tersebut di atas meja. Reina mengambil sebuah surat yang berada di atas kotak paling kecil.
“Aku harap, kau mengenakan semua yang telah aku kirim ini. Sekedar informasi, aku sengaja mencocokkan gaun yang akan kau kenakan dengan pakaianku nanti malam. Semoga, semua ini sesuai dengan seleramu.”
Reina tersenyum tipis. Meskipun Reina sudah meminta Archard untuk tidak bersikap manis padanya, tetapi tetap saja. Archard memang seorang pria yang akan secara otomatis bertindak manis pada orang yang ia cintai. Reina pun meminta Vyra membuka ketiga kotak. Setelah semua isi kotak terlihat, Vyra tampak begit senang hingga bertepuk tangan dengan riang. “Wah, Tuan Duke benar-benar sangat memperhatikan Nona. Semua ini sangat indah!” seru Vyra.
Reina sendiri menatap ketiga benda di hadapannya sembari mengulum senyum. Ada sebuah gaun, sepasang sepatu, hingga satu paket perhiasan yang tentu saja sangat cocok untuk dipakai secara bersamaan. Reina berkata, “Aku akan mengenakannya nanti malam.”
“Tentu saja. Saya yakin, Tuan Duke sengaja mencocokan semua ini dengan pakaian yang akan ia kenakan nanti malam. Wah, saya tidak bisa membayangkan, aka semenawan apa kalian nanti malam,” ucap Vyra sembari membayangkan penampilan keduanya yang jelas akan sangat menawan.
Vyra bahkan yakin, jika Reina dan Archard akan menjadi pasangan yang paling menawan di pesta nanti. Bukan Kaisar dan calon permaisurinya yang akan menjadi bintang di pesta, tetapi pasangan Ldy Heloise dan Duke Baxter yang akan menjadi bintang. Pasangan yang tentu saja tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun ini akan membuat semua orang terkejut dan takjub dalam waktu bersamaan. Terkejut karena tidak menyangka dengan kombinasi ini, dan takjub dengan keserasian pasangan yang tidak pernah mereka tebak. Membayangkannya saja, sudah membuat Vyra merasa sangat antusias. Vyra akan membuat Reina benar-benar menjadi sosok wanita tercantik di pesta itu. Vyra akan memastikannya.
Brandon bisa melihat semangat Vyra yang berkobar-kobar dan bisa menebak apa yang sudah direncanakan oleh Vyra. Ia merinding bukan main. Jika Vyra sudah bertekad, maka tidak ada siapa pun yang bisa mencegahnya, termasuk sang nona. Brandon hanya merasa prihatin pada sang nona yang pastinya akan menjadi seorang boneka yang harus siap diperlakukan seperti apa pun oleh Vyra yang pastinya akan membuatnya tersiksa duduk berjam-jam di depan cermin. Sementara Reina, kini ia tersenyum dengan menawan. “Aku sendiri penasaran dengan hal itu,” ucap Reina sembari mengelus gaun yang tampak terbuat dari bahan yang terasa sangat lembut ketika menyentuh kulitnya itu. Jelas terlihat, betapa Archard begitu hati-hati menyiapkan semua ini untuknya. Karena itulah, Reina tidak akan mengecewakan Archard.