Azzam merapatkan bibir dengan rahang mengeras. Pemuda itu masih tidak tenang saat mendengar Satria pergi tanpa sepatah kata. Padahal ia sudah berharap salah satu anak muridnya itu bisa setidaknya menyapa atau mengucap sepatah dua kata. Bento dan Bastian sama sekali tidak peduli. Keduanya sudah makan dengan lahapnya tanpa menunggu Azzam duduk terlebih dahulu. "Aku harus keluar bentar," ujar Azzam sesaat berlari masuk ke kamarnya terburu-burur, mengambil hoodie putih dan juga snapback hitamnya yang sudah ia lindungi dengan kupluk hoodie. Sang kembaran, Azura hanya cengo di tempatnya berdiri. Sembari memandangi bingung dua cowok asing yang sudah makan di depannya. Hanya sekilas melirik Azzam yang pergi. Setelah itu mereka melanjutkan makan dengan cuek. Azzam menyalakan motornya buru-buru