Bento menyenggol lengan Hendrik di sebelahnya yang sudah bertarung dengan semangkok baksonya yang berendam dengan air cabe itu. Sesekali meringis kepedasan namun tangannya tidak berhenti menyuap pentolan ke dalam mulut bersama kuahnya. Bento yang ingin mengatakan sesuatu jadi mendecak samar melihat tingkah laku Hendrik yang buat dia langsung elus d**a. Berusaha bersabar. "Lihat tuh, Eric sama Gilang. Dari tadi makannya nambah terus, njir. Bakso, mie ayam, terus bola-bola ubi cokelat keju." Cibir Bento mencengkram kuat sendoknya, "mereka gak tau malu ya. Emang sih ditraktir sama Pak Azzam, tapi ya tau diri jugalah. Gak seenaknya begitu, sampai makan nambah terus." Kata Bento masih menggerutu buat Hendrik mendelik samar. "Kan emang ditraktir sepuasnya, bukan duit lo juga. Pak Azzam sendir