20- Siasat Helen

1019 Kata

Dinda takut. Tak ada orang sama sekali yang mendengar suaranya meski ia sudah berteriak berulang-ulang kali. Apa semua teman-teman sudah pulang ke rumah mereka? Kenapa tak ada satupun yang mendengarkanku? Dinda akhirnya kembali duduk di kloset dan menangis. Pikirannya mulai kemana-mana, membayangkan dirinya sendirian di kamar mandi sampai malam bukanlah hal yang bagus. Apalagi tak ada cahaya sama sekali di kamar mandi yang mengunci dirinya itu. Bagaimana jika nanti hari sudah malam? Dinda sangat ketakutan. Ia pun kembali bangkit dan lagi, ia menggedor-gedor pintu kamar mandinya dan berteriak minta tolong. Di sisi lain Mahesa berjalan terus ke arah kamar mandi sedangkan Helen semakin cemas bukan main. Ia takut Mahesa mengetahui bahwa Dinda terkunci di kamar mandi. Bayangan dirin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN