Helen tersentak dengan apa yang baru saja pak Munir katakan itu di depan semua orang. Ia takut aksinya mengunci Dinda di kamar mandi akan ketahuan oleh yang lainnya. Ia bisa dihukum oleh pihak sekolah. "Gudang mana sih, Pak?" tanya Raditya memastikan apa yang baru saja dikatakan oleh pak Munir. "Ituloh, gudang yang ada di sebelah kamar mandi perempuan, gudangnya alat bersih-bersih kamar mandi. Nah, di sana itu ada kursi rodanya. Emang sengaja dibeli oleh pihak sekolah kalau ada siswa atau siswi pingsan gitu," kata pak Munir menjelaskan. "Sebelah kamar mandi?" tanya Raditya lagi dengan wajahnya yang sudah kelihatan memucat. Ia barusan melewati kamar mandi itu dan masih terngiang jelas di telinganya suara tangisan hantu. Mendadak bulu kudunya kembali berdiri. Ia merinding bukan main.