Mahesa menajamkan telinganya karena suara aneh itu terdengar seperti suara-suara setan pada umumnya yang ia lihat di film-film horror. Tapi sedikitpun ia tak gentar atau takut dengan suara-suara itu, malahan ia sangat penasaran dengan suara itu. "Suara apa itu, Hes?" tanya pak Jaka yang mulai merasa aneh dengan suara samar-samar itu. Tak berselang lama ia pun merasakan tengkuknya merinding dan bulu kudunya berdiri. Dia terlihat panik kemudian. Jaka kemudian menoleh ke arah Munir yang masih berdiri ketakutan tak jauh dari dirinya dan Mahesa berada. "Opo jareku, temenan, kan? Ono setan!" kata pak Munir pelan dengan mimik wajah yang takut-takut itu. Tak berselang lama nyali Jaka juga menciut. "Hes, lo duluan sana, gue siaga di sini," kata Jaka pada Mahesa yang menatapnya dengan tatapan