Meskipun kejadian nya sudah kemarin dimana Ailane bertemu dengan Sean dan kekasih baru nya itu. Ailane hingga sekarang masih suka berfikir dan kembali membandingkan diri nya sendiri dengan wanita ular itu.
Entah lah Ailane suka menyebut nya wanita ular karena merebut Sean dan membuat Sean kini menjauhi nya. Sama sekali belum mengirim kan sebuah pesan semenjak insiden di club malam itu.
Ia membolak-balik tubuh nya berusaha mencari posisi ternyaman agar ia bisa segara menutup mata nya dan segera untuk tidur. Karena sulit sekali akhir nya ia mengalah dan tidak mencoba untuk tidur.
Ia mencabut ponsel nya yang sedari tadi ia charge.
Ia menyalakan data pada ponsel nya itu siapa tahu ada sebuah notifikasi yang masuk.
Dan benar ada beberapa notifikasi yang masuk. Bukan dari Sean tapi notifikasi itu dari sebuah i********:. Jarang sekali ia mendapat motifasi dari i********: karena memang tak banyak orang yang mengetahui akun i********: nya.
RayhanWinata_ mulai mengikuti anda.
Alis nya tertaut, bingung itu bukan nya sebuah akun yang lihat kemarin.
Ia harus mengikuti nya balik agar bisa melihat postingan dari seseorang yang ia ingin tahu sekali.
Tak lama setelah ia mengikuti akun i********: itu balik ada sebuah notifikasi lagi jika akun itu sudah mengkonfirmasi agar Ailane bisa melihat siapa itu Rayhan.
Ia melihat akun i********: itu.
"Aaa!" Ailane reflek menjerit dan kemudian menutup mulutnya sendiri agar tak membangun kan kedua orang tua nya yang sedang tidur karena sekarang sudah lumayan malam.
Itu adalah Rayhan! Orang yang persis seperti dugaan nya kemarin. Rayhan orang yang ia suka semenjak duduk di bangku SMA.
Memang sudah beberapa tahun yang lalu tapi mendapatkan notifikasi dari Rayhan mampu membuat hati nya berbunga-bunga.
Ting!
Notifikasi lagi yang berasal dari direct message i********:. Atau berasal dari kotak pesan i********:.
Rayhanwinata_: Hai, kaya nya aku engga asing deh sama kmu?
Ailane tersenyum lebar sekali, sebuah pesan dari Rayhan. Sebuah pesan yang ia tunggu-tunggu sejak dulu namun tak kunjung terkabul. Baru kali ini ia mulai bertukar pesan dengan Rayhan.
Ailaneavalee: Hi kak, iya kita dulu satu SMA. Dan kebetulan aku adek kelas kakak.
Ailane memeluk ponsel nya erat, menunggu balasan selanjutnya dari Rayhan.
Ia sudah melupakan kekesalan nya terhadap Sean dengan wanita baru nya. Jika Sean secepat itu melupakan nya dan memiliki pengganti lain, kenapa ia tak bisa? Meskipun belum memiliki pengganti lain setidak nya ia harus berusaha melupakan Sean secepat nya.
RayhanWinata: Mangkanya aku kaya pernah liat kmu. Tapi dimana ya? Sempet lupa tadi.
Itu tanda nya dulu sewaktu SMA Rayhan juga memperhatikan nya? Astaga! Jika tahu begini ia lebih baik dulu tidak langsung menyerah begitu saja dan mendekati Rayhan secara terang-terangan.
Ailaneavalee: xixi iya nih kak
Ailane berulang kali menutup mulut nya agar tidak berteriak histeris saat Rayhan membalas pesan nya itu.
Aaa! Ailane bahagia sekali!
Ting!
Notifikasi kembali masuk dengan cepat Ailane membuka aplikasi i********:.
Rayhanwinata: Besok free g? Jalan yuk?
"Aaaaa!" Ailane tak bisa menahan lagi untuk tidak berteriak kegirangan. Bagaimana tidak berteriak, ini adalah salah satu momen langka yang paling ia tunggu-tunggu semenjak dulu waktu SMA.
Ailane tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dan harus menerima ajakan Rayhan itu tanpa pikir panjang.
Ailaneavalee: boleh deh kak.
Setelah itu mereka masih berlanjut untuk saling bertukar pesan dan mulai merencanakan dimana tempat mereka besok akan bertemu.
Ailane berguling-guling di atas kasur karena merasa sebahagia ini. Untung saja kedua orang tua nya masih tidak terbangun karena teriakan kencang nya itu. Mungkin mereka sedang tertidur pulas karena seharian bekerja di warung.
Hingga mereka sudah berhasil menentukan jam berapa dan dimana mereka akan bertemu.
Ailane yang semula tak bisa tidur karena hati nya sedang dongkol dan sedikit galau, kini makin tak bisa tidur karena tak sabar untuk menyambut hari esok untuk segera bertemu pujaan hati nya sewaktu SMA.