his decision to move on

1806 Kata

Waktu sudah menunjukkan dini hari tetapi Diaz belum juga lelap tertidur. Ia menempati sofa di ruang tamu apartemen dengan posisi tiduran memainkan smartphone miliknya. Beberapa kali berganti posisi tetapi layar hp tidak pernah lepas dari pengamatannya. "Bang Yas?" Ratna terbangun untuk sholat malam. Saat keluar kamar, ia mendapati putranya masih terjaga. "Uhm eh,, ibu. Ibu...masih jam dua bu. Kok bangun? eh mau sholat ya bu?" "Abang belum tidur apa kebangun, trus ga bisa tidur?" Ratna mengurungkan niatnya untuk segera mengambil air wudhu di kamar mandi dan memilih menghampiri anak laki-lakinya. Cengiran Diaz menandakan bahwa anaknya memang belum tidur. Ini adalah hari kedua selepas pernikahan Dian dan sejak hari itu Ratna melihat anak nomor duanya ini menunjukkan gelagat berbeda. Seti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN