"Kita tadi ke nikahan mantan kamu?"
Melinda langsung memberikan pelototan pada orang yang tengah menyetir di sampingnya. Bagaimana tidak, jika saat ini Melinda dilanda cemas karena kabar sang papa pingsan. Harusnya Sastra yang juga seorang anak memahami kondisi yang ada, bahwa tidak mungkin mereka mengobrol santai saat keadaan Papa Mahesa belum juga diketahui pasti.
"Benerkan? Dia itu Diaz yang suka panggil mas, abang?" Sastra tidak terima dipelototi oleh adik perempuannya.
"Mas tu nyetir aja yang cepet dan selamet, malah apasih? papa loh mas!"
"Papa udah gapapa Mel, aku kasih tahu kamu karena Bi Nana harus pulang cepet. Kasihan kalau Bea cuma sama Papa"
"Ck.. Mas Sastra itu coba deh kasih tahu papa! biar ga memforsir badan buat kerja sampai keluar-luar kota sebulan bisa tiga kali loh
