Tiga Puluh

1019 Kata

Ketika aku sudah agak tenang, Dian melepaskan pelukannya dariku. Ia mencoba membantuku untuk menarik napas sebelum mendudukkanku di bangku depan sebuah kelas. Karena teriakanku tadi beberapa siswa dan siswi sampai keluar dari kelas mereka dan menengok ke arahku dan Dian. Kepalaku masih pusing, rentetan peristiwa mengerikan ini membuatku semakin kalut dan sangat lelah. "Lo gak pa-pa?" tanyanya. Aku menarik napas panjang-panjang lalu menghembuskannya perlahan. Kutatap wajah Dian baik-baik yang memerhatikanku dengan sangat cemas. Aku mengangguk ke arahnya. "Aku mau pulang saja..."kataku padanya. "Tapi gerbang sekolah sudah ditutup."kata Dian. "Kalau begitu gue akan pulang nanti jam istirahat." kataku lagi dan Dian mengangguk mengerti. Aku berdiri dari tempatku duduk dan berjalan bers

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN