Author POV Ruangan itu membuat d**a Larita berdebar-debar. Ia selalu saja merasakan hal seperti itu sejak dua puluh tahun yang lalu. Sejak ia meminta Papanya untuk ikut pindah ke Bandung dan tak ingin ikut tantenya. Larita, atau yang paling sering disebut dengan Mama Alya, ia tak tahu kenapa ia memberi nama putrinya Alya, nama yang seharusnya ia lupakan setelah kejadian mengerikan itu. Larita menggeleng kuat-kuat lalu melangkah masuk ke dalam ruangan serba putih itu. Di depannya sudah ada perempuan yang usianya sepuluh tahun lebih tua darinya namun tetap cantik karena rajin olah raga dan minum air putih. Perempuan yang ia panggil dengan sebutan dokter Riska. Perempuan yang akhirnya membujuk Papanya agar memindahkan sekolahnya dulu. "Kenapa wajahmu, Ta?" panggil dokter itu seraya mem