36. Kejujuran

1560 Kata

Naina memeluk Zevanya saat pintu rumah sahabatnya itu terbuka lebar untuknya. Menangis sesenggukan tanpa peduli pada tatapan aneh Zevanya yang tidak memahami apa yang terjadi padanya. “Nai, ada apa?” tanya Zevanya sembari membawa Naina ke sofa. Mendudukkan di sana dan mencoba memahami dan menanyai apa yang terjadi sebenarnya. Naina tidak menjawab. Ia masih setia pada tangisnya yang tidak berhenti sejak tadi. Zevanya makin kebingungan. “Naina, katakan? Gimana gue tahu apa masalah lo kalu lo terus diam dan hanya menangis? Gimana gue bisa bantu lo kalau lo gak mengatakan apa pun ke gue?” Naina melepas pelukannya dari Zevanya. Menatap sahabatnya itu dengan air mata yang tidak mampu ia bendung sama sekali. “Lay ....” Zevanya mengernyitkan kening saat Naina menyebut nama Lay. “Lay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN