Lay memasuki kafe depan kampus Orion, melambaikan tangan pada seseorang yang sedang menunggunya dengan sabar. Maaf, itu bukan Orion melainkan seorang perempuan cantik berpakaian seksi nan minim. “Sudah lama menunggu?” Lay menarik bangku depan perempuan seksi itu dan tersenyum manis seolah tanpa beban sama sekali. Si cantik menggeleng. “Gak masalah lo dateng lama asal lo tetap dateng.” Lay mengernyitkan kening. “Maksud lo gimana, ya?” “Gue pikir lo gak akan dateng tadinya. Ternyata gue salah, lo tetap dateng walau telat hampir tiga puluh menit,” sahut perempuan itu. Lay melotot tajam. Selama itukah ia telat menemui perempuan cantik yang menjadi target tiga harinya itu? Wah, ini semua karena Kanaya yang terlalu lama mengajaknya keliling toko buku hanya untuk mencari satu n****+ yang