Keanehan Ayara

1945 Kata

"Mas berangkat dulu, jangan sampai nggak sarapan." Athar mengecup sang istri sebelum berangkat kerja. Akhir-akhir ini Ayara seperti orang pemalas, ia tidak ingin beranjak dari ranjang meskipun sudah pukul sembilan pagi. Setelah shalat subuh, Ayara memilih untuk berbaring di tempat tidur. Athar sebenarnya tidak masalah, namun jika dibiarkan maka hal ini menjadi kebiasaan yang sangat tidak baik. "Nanti pulang jam berapa?" tanya Ayara dengan mata yang belum terbuka secara sempurna. "Jam lima, jangan capek-capek." Hal yang selalu Athar ingatkan kepada sang istri. Ia tidak ingin Ayara terlalu banyak beraktivitas dan membuatnya menjadi lelah. Ayara mengangguk. Athar langsung berangkat ke perusahaan. Beberapa hari ini, ia datang ke perusahaan pada pukul sembilan atau sepuluh pagi. Ketika Atha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN