Teriakan

1009 Kata

“Mas,” cicit Ayara karena tidak mendapat respon sama sekali. Jujur saja, ia menaruh sedikit curiga bahwa sang suami sebenarnya tidak tidur. Apalagi deru nafas Athar tidak beraturan sebagaimana mestinya orang yang tengah tidur. “Aku tahu kalau Mas nggak tidur,” ucap Ayara lagi. Tangannya tidak lagi mengusap keringat sang suami. Meskipun begitu, Ayara tetap memperhatikan tubuh Athar. Sepertinya Athar tidak akan mau membuka mata, meskipun begitu Ayara tidak akan memaksa sama sekali. Mungkin mereka masih dalam suasana canggung sehingga tidak ingin terlalu banyak melakukan interaksi. Ayara sedikit menjauh, ia ingin memberikan ruang untuk Athar. Apalagi sang suami masih dalam kondisi sakit dan Ayara tidak ingin memberikan tekanan. Ia memilih berbaring di samping Athar. Lebih baik Ayara seger

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN