Malu

1178 Kata

Memasuki kawasan perumahan elit membuat mata Ayara hampir keluar. Hal ini menambah bukti bahwa sang suami bukan orang biasa. Jujur saja Ayara merasa bodoh, bagaimana mungkin ia tidak mengetahui fakta seperti ini. Ayara tidak mungkin datang dengan tangan kosong. Sebelum memasuki kawasan perumahan, mereka sudah singgah sebentar di minimarket untuk membeli kue dan buah. Mobil berhenti di salah satu rumah, halaman luas serta ada kolom ikan yang menjadi nilai plus dari rumah tersebut. "Ayo turun," ajak Athar. Ayara berusaha menyadarkan diri. Jangan sampai memberi kesan buruk kepada orang tua sang suami. "Hey sayang, kenapa melamun?" Athar menyentuh tangan sang istri karena tidak mendapat respon. "Nggak melamun kok." Kedua ujung bibir terangkat ke atas. Athar keluar dari mobil. Ia melangka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN