82 - Restu - √

2518 Kata

Ketika ruang kerjanya di ketuk, Narendra baru saja keluar dari toilet. "Masuk!" Narendra berteriak, memberi ijin agar orang yang baru saja mengetuk pintu ruang kerjanya untuk masuk. Jika Narendra menyahut dengan sangat pelan, maka orang yang mengetuk pintu ruangnya tidak akan mendengar suaranya. "Ada apa, Hen?" Belum juga Hendri bersuara, Narendra sudah terlebih dahulu bertanya ketika tahu kalau orang yang baru saja memasuki ruangannya adalah salah satu sekretarisnya, Hendri. "Ada Pak Bagus, Pak. Beliau mau bertemu dengan Bapak." "Persilakan masuk, dan tolong pesankan kopi untuk kita berdua ya, Hen. Jangan lupa sama cemilannya." "Baik, Pak." Hendri mengangguk patuh, setelah itu berlalu keluar dari ruang kerja Narendra. Tak berselang lama setelah Hendri keluar, masuklah Bagus. "S

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN