Chintya: bab 31

2159 Kata

Aku memutar bola mata ketika di pagi hari, Arshaka sudah muncul di rumahku. Dari semalam, katanya mau menjenguk papa. Meski aku sudah menolak tawarannya untuk mengantarkanku pulang, akan tetapi dia tetap mengikuti mobilku sampai belakang. Dia ingin melihat langsung keadaan papa. "Papamu benaran udah mendingan?" tanya Arshaka yang langsung menghampiriku ketika aku baru saja keluar dari mobil di garasi. Dia memarkirkan mobil di depan rumahku. Aku berdecak. "Udah. Nggak percayaan banget. Aku kan bisa pergi karena papa demamnya udah mendingan.” "Chin, maaf, bukannya aku berlebihan—nggak percaya sama kamu. Aku cuma takut aja. Kayak kejadian hampir 2 bulan lalu, aku masih merasa bersalah sama kamu sampai saat ini. Aku yang bodoh banget nggak peka di saat kamu butuh." Aku tertegun sejenak men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN