Malam ini Agni tidur begitu pulas, hingga bangun-bangun sudah waktunya Subuh, Agni segera mengambil wudhu dan menyegerakan salat subuhnya, meskipun berada di perantauan, Ibunya selalu memiliki pesan kepada Agni untuk jangan pernah meninggalkan salat lima waktu karena itu merupakan kewajiban bagi orang muslim. Agni merapikan mukena dan sajadahnya kembali seusai salat, setelah itu ia langsung keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan keluarga Hutama. Di sana sudah ada Bi Jum yang sepertinya sudah bangun dari tadi karena masakannya sudah ada yang hamper matang. Agni buru-buru mendatangi Bi Jum dan membantu apa saja yang bisa dibantu.
“Bi Jum maaf ya Bi, Agni baru bangun.” Ucap Agni menghampiri Bi Jum.
“Iya nggak papa Ni, Bi Jum juga paham kamu pasti Lelah.” Balas Bi Jum diakhiri dengan senyuman.
“Agni bantu ap aini Bi, yang belum dibuat biar Agni aja yang buat Bi.” Ucap Agni bersiap membantu Bi Jum.
“Siapin teh hangat aja Ni buat minum habis sarapan.” Ucap Bi Jum meminta Agni untuk menyiapkan teh hangat sebagai pelengkap sarapan.
“Enggak s**u hangat ya Bi?” tanya Agni dengan polosnya, karena biasanya yang ia tahu disinetron-sinetron saat sarapan selalu minumnya s**u buka teh
“Enggak, emang di aini biasanya kalo sarapan minumnya selalu teh hangat.” Balas Bi Jum.
Agni pun menganggukkan kepalanya dan segera menyiapkan teh manis hangat untuk disajikan.
Setelah sarapan siap untuk disajikan, Agni dan Bi Jum membawa makanan tersebut ke meja makan untuk ditata sebelum sarapan. Selesai dari meja makan, Agni kembali ke dapur untuk membereskan alat masak yang belum tadi belum sempat dibereskan setelah memasak tadi. Agni merapikan perabotan memasaknya kembali sesuai pada tempatnya. Setelah itu baru ia menyadari kalau dirinya lupa ternyata belum mandi akibat tadi ia bangun tergesa-gesa dan langsung membantu Bi Jum menyiapkan makanan sehingga belum sempat untuk mandi.
“Oh iya aku belum mandi ternyata.” Ucap Agni tersadar oleh dirinya sendiri.
Agni mencari keberadaan Bi Jum untuk pamit mandi sebentar agar Bi jum tidak mencari-cari dirinya.
“Bi Jum dimana ya?” Pandangan Agni mencari Bi Jum di sekitar ruangan. Ia mendapati Bi Jum ternyata sedang menyapu bagian halaman belakang rumah.
“Bi Jum Agni izin pergi buat mandi dulu ya.” Agni menghampiri Bi Jum yang tengah menyapu halaman belakang rumah ini.
“Iya Ni kalau mau mandi dulu silahkan, nanti habis mandi sarapan terus habis itu ikut Bi Jum ke pasar ya Ni beli kebutuhan sayuran udah mau menipis.” Ujar Bi Jum kepada Agni.
“Siap Bi.” Agni langsung bergegas kembali ke kamarnya dan segera mandi.
Seusai mandi, dirinya sarapan terlebih dahulu sebelum kembali menghampiri Bi Jum untuk pergi Bersama ke pasar membeli bahan sayuran yang persediaanny ahmpir menipis.
Selesai sarapan, Agni kembali menghampiri Bi Jum yang kini sudah berpindah tempat di dapur.
“Yuk Bi, Agni sudah siap.” Ujar Agni mengajak Bi Jum.
“Sebentar, Bi Jum mau nganterin sarapan dulu buat Mas Cakra ke kamarnya.” Balas Bi JUm yang sedang menyiapkan teh dan roti selai cokelat di piring sajian.
“Mas Cakra udah pulang ya Bi?” tanya Agni.
“Iya, barusan pulang.” Jawab Bi Jum.
“Ya sudah sini biar Agni saja yang nganterin Bi, Bi Jum nunggu di depan aja nanti Agni langsung nyusul habis nganterin sarapan buat Mas Cakra.” Ucap Agni.
“Ya sudah ini sarapannya tolong dianterin ke kamarnya Mas Cakra ya Ni, taruh di meja samping tempat tidurnya saja.” Ucap Bi Jum menjelaskan dimana Agni harus meletakkan sajian tersebut.
Agni berjalan menuju kamar Cakra. Ia lupa tadi tidak bertanya terlebih dahulu dimana letak kamar Cakra dan Bi Jum hanya memberitahu jika kamarnya berada di lantai dua rumah ini.
Agni bergegas menaikki tangga demi tangga menuju lantai dua. Setelah itu ia berdia sejenak karena di lantai ini terdapat dua kamar yang sama persis dan ia tidak tahu mana yang kamar Cakra dan mana yang kamar Arya. Agni berjalan menuju satu kamar sesuai instingnya saja, dan ternyata kamar itu benar milik Cakra karena saat ia memasukki kamar tersebut, terdapat foto yang tak lain adalah Cakra sendiri.
“Untung aja nggak salah masuk kamar.” Batin Agni.
Ia segera meletakkan sajian sarapan untuk Cakra ke atas meja yang berada tepat di samping tempat tidur sesuai arahan Bi Jum tadi.
Saat berbalik arah, Agni benar-benar terkejut karena di belakangnya namun jaraknya lumayan jauh sudah berdiri seorang Cakra dengan tatapan tajam ke arahnya.
“Ngapain kamu di sini?” tanya Cakra dengan nada judesnya.
“Ini Mas, saya mau nganterin sarapannya Mas Cakra, kalau gitu saya keluar dulu ya Mas.” Jawab Agni gugup, lalu ia langsung bergegas keluar dari kamar Cakra.
Agni menutup kembali pintu kamar Cakra dan mengatur napasnya yang tidak karuan ketika melihat Cakra tadi. Setelah napasnya sudah mulai teratur, Agni langsung turun dan menghampiri Bi Jum yang sudah menunggunya di depan.
Bi Jum dan Agni pergi berjalan keluar rumah dan menuju ke depan kompleks untuk menunggu angkutan umum yang akan mengantarkan mereka ke pasar tradisional. Saat berjalan keluar komplek, terlihat satpam komplek yang sedang berjaga pagi ini di pos satpam menyapa Bi Jum yang tengah berjalan Bersama Agni.
“Mau kemana Bi Jum pagi ini?” tanya satpam tersebut menyapa Bi Jum sambal bertanya.
“Mau ke pasar Pak.” Jawab Bi Jum.
“Ya sudah hati-hati ya Bi Jum.” Balas satpam tersebut.
Agni dan Bi Jum kembali menunggu angkutan umum yang tak lama kemudian tiba di depan komplek. Mereka berdua pun segera masuk ke dalam angkutan umum tersebut dan menuju pasar tradisional tujuannya. Bi Jum dan Agni sedikit bercengkrama Bersama di dalam angkutan, Agni banyak bercerita tentang bagaimana kehidupannya selama di kampung dan mengapa dirinya bisa kerja di keluarga Hutama menjadi seorang asisten rumah tangga. Mereka tak sadar percakapannya mereka berdua sedari tadi membuat cepat sampai di pasar. Agni dan Bi Jum langsung turun dari angkutan, setelah membayar ongkos angkutan tersebut, Agni dan Bi Jum bergegas masuk ke dalam pasar tradisional untuk membeli berbagai macam bahan sayuran yang akan dimasak nanti dan sebagai persediaan juga selama beberapa hari ke depan agar tidak bolak-balik pergi ke pasar. Pandangan Agni dan Bi Jum berkeliling ke pasar melihat-lihat kira-kira sayur apa yang akan mereka buat. Agni dan Bi Jum memutuskan untuk membeli sayur kangkung dan bayam terlebih dahulu sebelum membeli bahan masakan yang lain. Setelah melakukan p********n kepada penjual, Agni dan Bi Jum kembali berjalan menuju penjual ayam yang kini sedang memotong bagian ayam yang siap akan dijual.