Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Arya dan Gunawan sempat tertegun sejenak mendengar ucapan Resty. Sedang Dewa pias wajahnya. “Kog pada bengong? Ini kan bercanda aja,” sergah Resty seraya terkekeh. Arya berdehem, mengambil posisi duduk di dekat bed Resty. Gunawan duduk di sofa bed dan Dewa duduk di tepi ranjang yang dipakai oleh kekasihnya untuk berbaring. Ekspresi wajah mereka belum sepenuhnya normal. Resty mulai menyadari ada sesuatu yang tidak biasa melingkupi kamar rawatnya. “Ini beneran?” Resty mulai berfirasat buruk. Hatinya merasa was-was. Perempuan cantik itu melihat Ke arah tiga laki-laki secara bergantian. “Ini ada yang mau jelasin?” tanyanya seraya menekan rasa paniknya. Arya mendekatkan kursinya ke arah Resty. Dia yang angkat bicara. “Resty, mohon maaf kalau yang saya bicarakan akan membuatmu sed