Tidak butuh waktu yang lama, jeritan dan isak tangis wanita yang tadi siang menganggu Rendi dan Hanna langsung terdengar. Rumah wanita itu hanya berjarak dua rumah dari kediaman Hanna. Rendra yang sedang bermain tab langsung tersenyum puas, perlahan ia meletakan tab itu dan melihat ke jendela yang ada di belakangnya, ia mengintip di balik celah kain korden itu yang sedikit Rendra singkap. ‘’Kita jatuh miskin daddy hiks hiks...’’ pekik wanita itu. Rendra menahan tawanya hingga menjadi deheman. ‘’Cepat sekali orang- orang itu bekerja...’’ gumam Rendra, ia berdiri dan ingin keluar. Rendi yang asyik menonton tv langsung ikut berdiri dan mengikuti papahnya sedangkan Hanna baru saja selesai mandi ia memakai handuk yang di lilitkan di d**a dan handuk kecil yang bersarang di kepalanya. ‘
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari