Bagian 9

861 Kata
Sesampainya dirumah Cinta masuk kekamarnya, hal yang dilakukannya adalah menelfon Ramma. Ramma mengangkat telponnya yang masih dijalan. ‘’Hai cantik, sudah sampai rumah kah?’’ tanya Ramma dengan bisingan angin. ‘’Sudah kak.’’ Jawab Cinta sambil meletakan tasnya digantungan dan berbaring dikasur. ‘’Kakak belum sampai ya.’’ ‘’Iya, kemanggar dulu ambil baju kerja.’’ ‘’Emang mau kemana kak?’’ ‘’Pindah tempat Bapak.’’ ‘’Lah.’’ ‘’Kenapa? Biar dekat dengan istriku ini.’’ Jawabnya. ‘’Apaan sih kakak ini, gombal deh.’’ ‘’Serius, kalau aku mau manggil begitu kenapa? Masalah? Siapa tau jadi kenyataan.’’ ‘’Hehe amin sayang.’’ ‘’Yaudah cantik, biarin aja telfonnya. Kamu ganti baju sana bersih- bersih baru tidur.’’ ‘’Iya kak, Siap.’’ Cinta meletakan hpnya dikasur ia kemudian bangun dan mengambil baju handuk di belakang pintu. Cinta membuka pintu dan turun kebawah untuk mandi kamar mandi. ** Cinta sudah mandi ia menaiki tangga untuk sampai dikamarnya. Saat sampai dikamar ia meraih hp dan masih tersambung dengan Ramma yang sedang mandi. Mandi? Cinta melebarkan matanya ketika lelaki itu mandi dengan bertelanjang d**a, hanya kolor yang menutupi k*********a. ‘’Astaga.’’ Kaget Cinta. Ramma menengok ia tersenyum sambil memberi isyarat untuk diam. Cinta mematikan suaranya, dan membawa hpnya dimeja. Sambil menunggu Ramma mandi Cinta mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menyisirnya dengan pelan. Mata Cinta melihat Ramma yang baru selesai mandi dan melilitkan handuknya di pinggang dan melepas kolor basahnya. Ramma mengambil hp dan keluar dari kamar mandi. Sesampainya dikamar Ramma meletakan hpnya di meja kerjanya. ‘’Hai sayang.’’ ‘’Hai juga.’’ ‘’Kakak dimana?’’ ‘’Dirumah Bapakku Cuma dia lagi kerja masuk malam.’’ ‘’Iyakah?’’ ‘’Iya sayang, tunggu ya.’’ Ramma membalik kameranya agar ia bisa memakai dalaman. ** Baik Ramma dan Cinta sudah saling tidur ditempat masing- masing. Cinta menyandarkan hpnya di laptop dan Ramma menyandarkan hpnya dengan asbak, mereka sama- sama tidur berhadapan dengan hp. ‘’selamat tidur sayang.’’ ‘’Selamat tidur juga sayang’’ balas Cinta. Mereka sepertinya akan melakukan sleppcall setiap malam deh, Ramma sudah menutup matanya tapi tidak dengan Cinta ia menatap Ramma ternyata Ramma sangat tampan jika seperti ini. Cinta mengcapture wajah Ramma, tak lama Ramma membuka matanya dan tersenyum. ‘’Sudah? Pasti kamu merekam wajahku kan.’’ Kata Ramma sambil mengambil hpnya dan melihat Cinta. Cinta tertawa ia melakukan hal yang sama dan mengirimi hasil bidikannya. Ramma membuka chat dan seketika ia tertawa kecil. ‘’Ya ampun sayang ini jelek banget, kamu bisa hapus ini.’’ ‘’Enggak mau, menurut aku ini ganteng dan tampan.’’ ‘’Oh ya? Kalau gitu mendekatlah dan aku akan melakukan hal yang sama, 1…2..3…’’ Ramma tersenyum begitu melihat hasilnya ia langsung menjadikannya walpaper hpnya. ‘’Coba liat?’’ ‘’Gak usah, btw aku lapar mau makan.’’ ‘’Mau makan apa?’’ ‘’Gak tau, nasi kuning mungkin.’’ ‘’Emang ada nasi kuning malam- malam?’’ tanya Cinta. Ramma bangun ia mengambil kunci motonrya dan mengangguk. ‘’Ada di daerah sepinggan.’’ ‘’Titip kak.’’ ‘’Boleh sayang, lauknya apa?’’ ‘’Telur, tapi oedes ya.’’ ‘’Boleh.’’ ‘’Ikut, jangan dimatikan video callnya.’’ ‘’Iya sayang.’’ ** Ramma membawa motornya ia segera membeli makanan untuk dirinya dan juga calon istrinya. Ramma menengok ketika  melewati depan rumah Cinta. Ya, kontrakan Bapak Ramma didekat rumah Cinta bahkan satu gang hehe. Ramma tersenyum kecil nanti ia akan memberikan Cinta kejutan. ** Ramma pulang, Cinta membuka pintu pagarnya ketika Ramma berada didepan gerbang. ‘’Makasih sayang.’’ Kata Cinta. Ramma menurunkan standar ia mencium kening Cinta cepat sambil matanya melihat pintu rumah Cinta, takut kalau ada yang lihat hehe. ‘’Kakak.’’ Ramma tersenyum ia kemudian mengusap kening Cinta. ‘’aku pulang dulu ya sayang, Assalamualaikum.’’ Ramma menaikan standar dan menggas motornya. Cinta terkejut Ramma berjalan lurus bukannya berputar. ‘’Apa jangan- jangan. Gak mungkin.” Cinta langsung masuk ke dalam rumah dan menaiki anak tangga  begitu sampai dikamar ia meletakan bungkusan nasi kuning dan mengambil hpya. Hp itu masih tersambung dengan panggilan Ramma. ‘’Kakak, kakak kok pulang kearah sana? Apa kakak mutar aja?’’ ‘’Hehe, Bapakku kontrak disini sayang, lewatin rumahmu.’’ Kenapa gak bilang?’’ “aku aja baru tau.’’ Katanya sambil membuka bungkusan nasi. Sepanjang malam ini mereka video call dan tidak putus. Cinta mengambil makanannya dan ikut membuka bungkusan untuk makan. ** Cinta menarik selimutnya setelah makan ia merasa ngantuk begitupun dengan Ramma yang sudah tidur duluan dengan dengkuran halus. Matanya mulai sayup dan tak lama tertutup sempurna ber istirahat dalam sepi dan pulas. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN