Naomi sangat bersemangat mendatangi kantor polisi untuk mencabut laporan atas kasus KDRT yang dilakukan oleh Sakhi padanya. Yang terbesit bukan lagi rasa sakit saat rambutnya di jambak, pipi di tampar, atau bahkan tubuhnya yang sakit karena di dorong, melainkan sebuah janji yang diyakini akan menghantarkan dia pada kebebasan yang hakiki. “Apa Ibu, yakin ingin mencabut laporannya?” tanya Pak polisi memastikan. “Iya. Saya yakin, Pak.” Naomi mengangguk mantap. Tidak ada penyesalan karena dia yakin untuk mendapatkan hasil yang lebih besar, maka ada hal yang harus dikorbankan. “Baik kalau begitu. Silahkan tandatangan!” Pak polisi menyerahkan secarik kertas—surat pernyataan telah mencabut laporan atas kasus KDRT yang dilakukan Sakhi Askana kepada Naomi Maylafaisha. “Terima kasih, Pak. Saya i