Baikan

1100 Kata

Samudra menatap wajah sosok perempuan yang sudah tiga hari memblokir seluruh akses dia dengannya. Wajah cemberut, tidak pernah menampakkan senyum sedikitpun. “Silahkan keluar!” titah Samudra, sontak membuat Naomi menganga. “Loh, tadi disuruh masuk, sekarang disuruh keluar? Gak konsisten banget jadi orang. Plin-plan. Kalau gitu kenapa gak sekalian suruh pulang aja.” “Ya sudah, pulang sana!” Lagi, Naomi makin terkejut dengan ucapan Samudra. Tidak hanya dia, bahkan Dava dan Lukas juga sama. “Oke, kalau gitu. Aku pulang. Bye.” Naomi menjawab dengan ketus, langsung melangkah pergi. “Tunggu!” Langkah kaki Naomi terhenti. Dia menarik napas dengan kasar lalu menoleh. “Apa lagi? Suruh aku stay di sini?” Samudra bangun dari tempat duduknya, berjalan menghampiri Naomi untuk menyerahkan pembal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN