Paket Misterius

1423 Kata

“Dipeluk terus bunganya. Entar sesak loh, gak bisa bernapas.” Sindiran keras untuk Naomi yang sedari tadi memeluk terus bunga pemberian Samudra. Iya, dia jatuh cinta dengan bunga iris, biasanya yang dia dapati bunga mawar, namun hari ini berbeda. “Kamu mau?” “Enggak. Makasih.” “Ya sudah, diam.” “Aku rasa wajar kenapa dokter kasih pembalut ke kamu. Dari tadi jawabanmu terus menerus ketus,” protes Lukas geram dengan Naomi yang tidak bisa diajak bercanda. Sejenak, Naomi membisu. Tatapannya menjadi kosong karena pikirannya mundur ke belakang saat Samudra memberikan padanya pembalut. Ternyata dia mulai memahami, semuanya bukan karena Samudra ingin bermain-main dengannya, melainkan sindiran untuk tidak marah lagi. “Kenapa ya aku jadi kaya gini?” gumam Naomi mulai bertanya pada dirinya. Per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN