“Dibilangin jangan memikirkan saya lagi! Malah melamun sekarang.” Samudra tersenyum sangat tipis agar tidak ketahuan Naomi, bahwa dia senang sekali bisa mengejek perempuan yang sedang mengalihkan pandangan ke arah jalan. “Siapa sih yang memikirkan, Dokter? KePDan banget.” Lain di hati, lain di mulut. Jelas, karena posisi Naomi sekarang rasanya ingin segera turun dari mobil dan melarikan diri. Dia benar-benar sangat malu, bahkan mengutuki dirinya bodoh. “Oh.” “Apa oh?” cerca Naomi menatap lekat wajah Samudra dari samping dan dapat dilihat sudut bibir yang tertarik walau hanya sedikit. “Malah senyum-senyum lagi. Sengaja ya ngejek aku?” “Mengejek? Kenapa? Karena kamu memikirkan saya?” Kembali Samudra dengan percaya dirinya mengulang kalimat yang sama sampai-sampai membuat Naomi geram dan