Panggilan Mama

1402 Kata

“Sttt, Zahwa baru saja tidur. Jangan dibangunkan!” Bu Widia meletakkan ujung telunjuk di antara bibirnya, memberi kode agar Samudra yang baru saja masuk, tidak menimbulkan suara yang membuat cucu kesayangannya bangun. “Bagaimana keadaan Zahwa, Ma?” tanya Samudra cemas melihat Zahwa terbaring dengan jarum infus terpasang di tangannya. “Dokter sudah menangani. Untung ada Naomi, kalau tidak, Mama benar-benar tidak tau harus berbuat apa.” Samudra menoleh saat pintu masuk terbuka, dia melihat Naomi bersama dengan Dava. “Kamu jangan ketus lagi sama Naomi! Baik-baiklah sama dia! Karena dia Zahwa bisa dapat perawatan,” bisik Bu Widia mencubit lengan Samudra. “Hmm.” “Ma, maaf ya, aku pergi tanpa pamit tadi.” Naomi menghampiri Bu Widia. Tak enak hati karena dia pergi tanpa berpamitan pada Bu W

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN