Chapter 20

1281 Kata

"Rianiiiii!" Tian menajamkan telinganya saat ia mendengar suara Bastian. Mereka baru saja selesai mandi bersama dan berencana pergi jalan-jalan santai pagi ini. "Eh Babas.." Riani langsung berlari mengejar Bastian namun dengan cepat ditahan oleh Tian membuat Riani tertarik kebelakang. "Tian..!" tegur Riani. Tian menggeleng pasti. "Tak boleh.." "Tapi kan.." "Ssttt.." gertak Tian. Riani langsung cemberut. "Oh, Ri.. Aku bawa sesuatu buat kamu. Pasti belum makan dong.." "Dia sudah sarapan.." bukan Riani yang menjawab, justru Tian yang bersuara dengan buru-buru. "Eh? Tapi katanya mau aku bawain bubur ayam.. Ni aku bawain.." Tian mendekati Bastian dan mengambil kantong berisi bubur ayam yang Babas maksud. "Enak nih kayaknya, mumpung lagi laper.." "Eh eh! Itu buat Riani aku beliin Ti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN