SL. 31

1133 Kata
Rekal melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang lumayan lenggang hari itu, laki-laki tersebut sesekali memperhatikan gadis yang ada disampingnya seolah sibuk akan ponselnya. "Rekal, ih! Balikin handphone aku," ucap Anastasia dengan sedikit merajuk ketika handphonenya di ambil paksa oleh laki-laki tersebut. "Enggak, kamu dari tadi sibuk lihatin handphone mulu aku dicuekin," ucap Rekal sambil memasukan handphone milik gadisnya ke saku celananya. "Aku lagi lihat jadwal kamu hari ini," balas Anastasia dengan helaan nafasnya gusar, ia bersedikap ke dadanya sambil menatap lurus ke jalanan. Rekal terdiam sejenak sebelum menyahut, "Bisa nanti aja di kantor kan, aku enggak mau kalau aku dicuekin sama kamu." Anastasia menghela nafasnya dengan pasrah ketika laki-laki yang terkenal dingin dan tegas seolah-olah manja di hadapannya. "Loh, loh kok belok ke perusahaan kamu si?" tanya Anastasia dengan bingung, ia reflek menoleh dengan sorot mata yang kebingungan ke arah laki-laki yang sibuk menyetir. "Rekal," panggil Anastasia dengan nada sedikit kesal. Laki-laki tersebut tersenyum tipis lalu menyahut, "Apa baby." Dengan nada deep voicenya, Anastasia masih menatap lekat ke arah laki-laki tersebut. "Kenapa ini ke perusahaan kamu? Kemarin janjinya gimana?" tanya Anastasia dengan sarkasnya. Rekal berkata, "Aku enggak mau jauh dari kamu, habisin kontrak kamu dulu ya." Dengan nada santainya. Anastasia sontak menyenderkan tubuhnya ke bangku mobil dengan raut wajah yang benar-benar kesal. "Tahu gitu ngapaj buat perjanjian kemarin," cetus Anastasia yang membuat Rekal sontak terdiam lalu menoleh dengan tatapan sendu ke gadisnya. Rekal kini menghentikan laju mobilnya tepat di depan pintu loby masuk perusahaannya, laki-laki tersebut melepas seatbeltnya namun Anastasia masih terdiam dengan raut wajah kesalnya baru saja ingin berkata gadisnya sudah melepas seatbelt-nya lalu keluar dari mobil tanpa satu katapun. "Ya Allah malah ngambek. Mah, Anastasia ternyata ngambekan ya," gumam Rekal sambil menggelengkan kepalanya pelan sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkah keluar. Bodyguard yang menjaga perusahaan sontak berdiri tegap lalu menunduk hormat ketika Rekal lewat di hadapannya sambil memberikan kunci mobil kepada salah satu dari mereka. Laki-laki tersebut melangkahkan kakinya masuk ke perusahaan miliknya, ia celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihnya yang ternyata berdiri tepat di depan lift bersama karyawannya. "Nyebeliin banget, janji doang. Ish!" seru Anastasia bergumam. Karyawan yang melihat kehadiran Rekal sontak menyingkir hingga memberi ruang. "Ini lift lama banget si ish," kata Anastasia dengan kesal, ia berbalik badan dan menubruk tubuh bidang Rekal. "Mau kemana kamu?" tanya Rekal sambil merangkul mesra pinggang Anastasia, semua yang berada disitu sontak melihatnya dan saling menatap satu sama lain. "Kal ini kantor ya, jangan bikin gosip!" seru Anastasia berbisik dengan kesal sambil berusaha melepas rangkulan Rekal yang semakin erat, laki-laki tersebut tersenyum seringai tipis. Hingga dimana pintu lift terbuka yang membuat Rekal membawa Anastasia ke dalam lift, kedua gadis tersebut menghadap ke arah para karyawan yang seolah pura-pura tidak tahu apa-apa. Anastasia bertanya, "Kalian enggak masuk juga?" Dengan nada lembut, karyawan tersebut menatap lurus ke arah dalam lift dan mendapat tatapan datar dari atasannya. "Enggak usah Bu Ana, kita nanti saja," ucap salah satu karyawan Rekal. Gadis tersebut reflek menoleh ke arah Rekal yang kini juga menatapnya sambil menghendikkan bahunya seolah tahu apa yang ada dipikiran kekasihnya tersebut. Laki-laki tersebut lalu menekan tombol ke lantai tempatnya bekerja. "Pasti gara-gara kamu ya mereka enggak mau naik," ucap Anastasia dengan kesal ketika pintu lift tertutup. "Loh aku disalahin tadikan kamu sudah nawarin dan mereka nolak. Kenapa jadi aku yang disalahin," balas Rekal dengan santainya. Anastasia memandang kesal sebelum mengalihkan pandangannya. "Iya karena lu bosnya, jadi mereka sungkan," gumam Anastasianya. "Kenapa Baby? Kamu ngomong apa?" tanya Rekal sambil menatap lurus ke arah kekasihnya, Anastasia sontak mengelak, "Ah, enggak ngomong apa-apa." Laki-laki tersebut sontak hanya ber Oh ria. "Ini bsai dilepas enggak rangkulannya, sudah dibilang ini kantor jangan bikin gosip," ujar Anastasia. Rekal jelas menyahut, "Ya emang kenapa kalau digosipin, lagipula kita kan nyata enggak fiksi atau setingan." Anastasia menghela nafasnya sambil menyingkirkan tangan kekasihnya dari pinggangnya. "Kamu malu pacaran sama aku?" tanya Rekal tiba-tiba dengan nada sendunya, sorot matanya jelas teduh yang membuat Anastasia mengernyitkan dahinya. "Dih apaan si Kal, bukannya malu tapi– ah sudahlah ribet jelasinnya kamu juga enggak akan ngerti, kamu kan keras kepala kalau udah A ya A," cetus Anastasia, hingga pintu lift terbuka di lantai tujuannya, Anastasia bergegas keluar dari lift tersebut. "Gadisku sudah banyak berubah," batin Rekal sambil sesekali menggelengkan kepalanya pelan sebelum akhirnya melangkahkan kakinya keluar dari lift dan bergegas ke ruang kerjanya. Anastasia sudah berada di meja kerjanya, ia sedikit melirik ke arah Rekal yang senyam-senyum saja menatapnya. "Baby, jangan marah," kata Rekal ketika berada di hadapan gadis teesebut yang sedang sibuk atau malah pura-pura sibuk. "Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Anastasia setelah mendongak menatapnya ke arah Rekal. Rekal jelas mengernyitkan dahinya lalu berkata, "Kok kamu ngomongnya gitu, aku enggak suka." Dengan nada tidak terima akan perkataan Anastasia. "Iya ada apa Pak Rekal?" tanya Anastasia seolah menekankan kata panggilannya. "Iya iya aku salah aku minta maaf tapi jangan kaya gini," ucap Rekal sambil mengambil handphone kepada kekasihnya yang kembali fokus ke laptop kerjanya. "Profesional Kal, ini kantor kamu. Jadi jangan buat ulah sendiri," cetus Anastasia dengan sorot mata yang lurus ke Rekal, laki-laki tersebut cemberut lalu membalikkan badannya lalu melangkah ke arah bangku kerjanya. "Nyebeliin baby mah," gumam Rekal. Waktu berlalu dengan cepat, kedua insan tersebut disibukkan dengan laptop kerjanya masing-masing hingga suara pintu terbuka serta kegaduhan yang dari suara sekretasris dengan suara lainnya. Kedua insan tersebut terdiam, terlebih Rekal dengan sorot mata yang tajam. "Apa yang terjadi Rani?" tanya Rekal dengan datar. "Rekal, aku mau ketemu kamu loh masa dihalang-halangin," ucap dari gadis disamping Rani, wajah yang cantik dengan body yang membuat iri kaum hawa. "Kamu boleh melanjutkan pekerkaan kamu Ran," ujar Rekal. Rani terdiam sejenak lalu menyahut, "Baik Pak, kalau gitu saya permisi." Sekretaris tersebut lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan atasannya. Rekal menatap datar ke wanita yang kini melangkah ke arah dirinya, Anastasia jelas mengernyitkan dahinya sebelum sorot matanya berubah dengan ketidaksukaannya. "Ada perlu apa kesini?" tanya Rekal to the point. Wanita yany diketahui bernama Meyla terdiam sejenak sebelum akhirnta mendekat ke bangku kerja laki-laki tersebut, tanpa sadar Anastasia mengepalkam kedua tangan dengan sorot mata yang sangat tidak ia sukai. "Kamu enggak kangen aku emang?" tanya Meyla dengan sanga manja, bahkan jari jemarinya menyentuh tubuh bidang Rekal. "Kerjasama kita baru akan dilaksanakan hari minggu untuk pemotretan produk," jelas Rekal yang sudah sedikit risih, hingga dimana Meyla ingin mengalungkan tangannya ke leher laki-laki tersebut, Anastasia beranjak berdiri dengan amarah yang mungkin akan meledak. Rekal menatap lurus ke arah Anastasia, laki-laki tersebut bahkan melihat dengan jelas emosi, cemburu menjadi kesatuan yang membuatnya sedikit takut. "Kenapa?" tanya Meyla dengan bingung. "Mending lu pulang Mey, soal kerjasama kita nanti sekretaris gue bakal ngabarin," kata Rekal. Meyla seontak mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Rekal. "Mbak sebaiknya keluar, jangan m*****i ruang kerja ini dengan kemurahan mbak," kata Anastasia dengan savagenya, Rekal jelas terkejut akan perkataan kekasihnya tersebut namun setelahnya ia tersenyum bangga.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN